Blogger Widgets

Minggu, 21 Oktober 2012

Kenapa Harus Vespa?


Vespa bukan sekadar tunggangan. Skuter gemuk ini selalu membawa penunggangnya menembus kenangan indah tiga dekade lalu. Inilah 4 fakta unik tentang vespa yang perlu anda tahu:
1. Nama Vespa muncul tak sengaja, saat bos pabrik Piaggio Italia, Enrico Piaggio, melihat bentuk skuter rancangan koleganya, Corradino D’Ascanio. Bagian belakang skuter itu menggembung, mirip perut dan bokong lebah. Ia pun spontan berteriak “Sambra Una Vespa," atau "Eeh.. kok mirip tawon."

2. Desain Vespa terinspirasi dari pesawat terbang. Badannya mengadopsi model Monocoque atau kerangka tunggal laiknya tubuh pesawat tempur. Suspensi depannya pun tampak seperti roda pendarat.

3. Saat dirancang pada 1945, tuas dan komponen stater Vespa menggunakan pretelan metal dari bom udara.

4. Saking populernya skuter ini di Indonesia, pada dekade 1960an ada kontes "Ratu Vespa". Tak cuma cantik, para model perempuan dalam kontes ini piawai menunggangi Vespa yang berat. Pemenangnya jadi bintang iklan dan duta Vespa. Almarhum aktris Ida Kusumah ialah salah satu pemenang kontes ini.

FERY FIRMANSYAH

Sumber: Tempo.Co, Jakarta, Minggu 13 Mei 2012 | 05.02 WIB

Jumat, 12 Oktober 2012

Indonesia, Pecinta Vespa Terbesar ke-2 setelah Italia



Jakarta - Di umur 66 tahun, Vespa sudah melanglang buana ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Tapi tahukah Anda, kalau pengguna Vespa di Indonesia ini merupakan yang terbanyak di dunia setelah Italia?
Data dari Piaggio Indonesia menyebutkan pengguna Vespa di Indonesia mencapai lebih dari 40.000 orang.
“Ini sangat mencengangkan. Vespa cukup lama hadir di Indonesia, dan Vespa sudah menjadi bagian masyarakat Indonesia. Kita tahu itu, sampai saat ini Vespa masih melekat di hati masyarakat Indonesia dari muda sampai orang tua,” kata Managing Director PT Piaggio Indonesia, Sergio Mosca di Jakarta.
Menurutnya dedikasi pengguna Vespa di Indonesia sangat tinggi. Hal itu ditunjukkan dengan terbentuknya begitu banyak klub dan komunitas Vespa, dimana mereka punya berbagai cara menikmati berkendara dengan skuter Vespa.
“Vespa adalah bagian dari kehidupan semua orang dan menjadi simbol identitas sosial dan budaya. Pada ulang tahun Vespa yang ke-66, dengan senang hati kami mengundang semua orang untuk bersama-sama merayakannya sekaligus menikmati pengalaman Vespa yang tak terlupakan,” tukas Sergio.
sumber : DetikOto

Rabu, 03 Oktober 2012

Azas - Azas Bimbingan dan Konseling

Penyelenggaraan asas BK
PENYELENGGARAAN ASAS BIMBINGAN KONSELING

Pelayanan bimbingan dan konseling adalah pekerjaan profesional. Sesuai dengan makna uraian tentang pemahaman, penanganan dan penyikapan konselor terhadap kasus, pekerjaan profesional itu harus dilaksanakan dengan mengikuti kaidah-kaidah yang menjamin efisien dan efektifitas proses dan lain-lain. Kaidah-kaidah tersebut didasarkan atas tuntutan keilmuan layanan disatu segi (antara lain bahwa layanan harus didasarkan atas data dan tingkat perkembangan klien), dan tuntutan optimalisasi proses penyelanggaraan layanan disegi lain (yaitu antara lain suasana konseling ditandai oleh adanya kehangatan, pemahaman, penerimaan, kebebasan dan keterbukaan, serta berbagai sumber daya yang perlu diaktifkan).
Dalam penyelengaraan pelayanan bimbingan dan konseling kaidah-kaidah tersebut dikenal dengan asas-asas bimbingan dan konseling, yaitu ketentuan-ketentuan yang harus diterapkan dalam penyelenggaraan pelayanan itu. Apabila asas-asas itu diikuti dan teselenggara dengan baik sangat dapat diharapkan proses pelayanan mengarah pada pencapaian tujuan yang diharapkan. Sebaliknya, apabila asas-asas itu diabaikan atau dilanggar sangat dikhawatirkan kegiatan yang terlaksana itu justru berlawanan dengan tujuan bimbingan dan konseling, bahkan akan dapat merugikan orang-orang yang terlibat didalam pelayanan, serta profesi bimbingan dan konseling itu sendiri.
Asas yang dimaksud adalah asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kekinian, kemandirian, kegiatan, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, ahli tangan, dan tut wuri handayani (Prayitno, 1987).
Dalam menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling disekolah hendaknya selalu mengacu pada asas-asas bimbingan dan konseling dan diterapkan sesuai dengan asas-asas bimbingan konseling. Asas-asas ini dapat dianggap sebagai suatu rambu-rambu dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling (Prayitno, 1983 : 6-12 dan 2004 : 114-120).