Blogger Widgets

Kamis, 10 November 2011

Sejarah Scooter Owners Group (SOG) di Bandung

KONVOI anggota Scooter Owners Group (SOG) menyemarakkan Kota Bandung, beberapa waktu lalu. Keunikan lahirnya skuter Vespa, tidak ubahnya dengan kelahiran komunitas skuter Vespa di Kota Bandung, Scooter Owners Group. Komunitas yang lebih dikenal dengan singkatan SOG ini lahir karena pertemanan yang memiliki kesenangan yang sama.* DUDI SUGANDI/"PR" TIDAK hanya di kalangan penggila, seorang pencinta sekalipun akan melontarkan ungkapan pembenaran bahwa hanya ada satu sepeda motor yang
dianggap paling seksi, yakni Vespa! Boleh-boleh saja jika kita tidak setuju.

"Tapi Anda boleh membandingkan dengan kendaraan skuter jenis lain atau sepeda motor merek apapun, dipandang dari sudut mana pun Vespa sangat enak dilihat," ujar Imam, salah seorang anggota Scooter Owners Group (SOG) Bandung, di sela-sela kegiatan "U Mild U Bikers Safety Race to Asia 2008" di Lapangan Gasibu dan sekitar Jalan Diponegoro Bandung,
Sabtu (16/2) lalu.

Dilihat dari sejarahnya, menurut Imam, kehadiran Vespa tidak kalah unik dan menarik. Sejarah Vespa dimulai lebih dari seabad silam, tepatnya 1884. Adalah Enrico Piaggio, pengusaha muda berdarah Italia yang memulai usahanya di bidang pesawat terbang. Dua puluh tahun kemudian, usahanya bangkrut. Piaggio yang pantang menyerah mulai merancang industri alat transportasi dengan alternatif kendaraan niaga ringan.

Pada 1945, konstruksi alternatif tersebut ditemukan. Untuk pertama kali produk motor dengan seri P108, memiliki teknologi sederhana namun berbentuk sangat menarik seperti binatang penyengat (lebah) dengan bentuk kerangkanya. "Akibat tampilannya itu, motor ini lebih sering dinyatakan sebagai Wespe atau Vespa, yang artinya memang binatang penyengat," papar Imam.

Keunikan lahirnya skuter Vespa, tidak ubahnya dengan kelahiran komunitas skuter Vespa di Kota Bandung, Scooter Owners Group. Komunitas yang lebih dikenal dengan singkatan SOG ini lahir karena pertemanan yang memiliki kesenangan sama. "SOG lahir berawal ketika sepuluh orang warga Nangkasuni yang memiliki sepeda motor Vespa, berkeinginan mendirikan klub otomotif yang mengkhususkan diri pada kendaraan bermotor jenis skuter," ujar Boy Januar A., salah seorang pendiri SOG.

Hingga akhirnya Boy Januar bersama Tono S., H.D. Morabed, Beno Hendarin, Anthoy, Abah Iman, A. Raddy, Wawan, Yayan Peloy (Alm.), dan Saman, mulai merintis pendirian sebuah klub otomotif skuter akhir bulan Januari 1995. Upaya tersebut diawali dengan selalu berkumpulnya mereka yang akhirnya memunculkan gagasan untuk memakai Vespa Owners Club (VOC) sebagai nama klub skuter pertama di Kota Bandung tersebut.

Bukan hal yang mudah bagi Boy bersama sembilan rekannya untuk memulai menggalang dan mengumpulkan anggota. Perjalanan dilakukan dari waktu ke waktu dengan menyebarkan brosur ajakan untuk bergabung. "Setelah melalui beberapa kali pertemuan dan melakukan evaluasi, dengan pertimbangan menginginkan organisasi yang matang dan berumur lama akhirnya kita sepakat untuk berganti bendera. Alasannya, Vespa merupakan merupakan
sebuah merek produk. Apabila menggunakan nama tersebut maka hanya yang punya motor Vespa yang bergabung," ujar Boy, yang kini tercatat sebagai salah seorang pegawai di Geologi Jabar.

Dikatakan Boy, di Bandung maupun Indonesia pada umumnya motor tipe skuter tidak hanya Vespa. Ada juga merek lain seperti Lambretta, JLO, Sundapp, Bajaj, serta merek lainnya. Selain pertimbangan merek, penggantian nama dari Vespa Owners Club (VOC) menjadi Scooter Owners Club (SOC) Bandung, dilakukan untuk menciptakan sebuah organisasi besar. Perubaha nama juga guna merancang aturan yang akan dituangkan dalam bentuk anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, sehingga dalam melaksanakan aturan tersebut tidak bertentangan dan konsekuen baik masalah nama klub ataupun bentuk aturan lainnya.

Dalam perjalanannya, organisasi SOC pun mengalami berbagai kendala hingga akhirnya untuk kali kedua nama komunitas diubah menjadi Scooter Owners Group atau disingkat SOG. "Alasannya waktu itu karena kata group dianggap lebih besar dibandingkan dengan kata club, semisal Harley Owners Group jumlah anggotanya sangat banyak dan mendunia. Kami pun menginginkan anggota yang lebih banyak," ujar Boy.

Terbukti, keinginan dari jajaran pendiri serta pengurus secara perlahan membuahkan hasil. SOG kini memiliki anggota lebih dari 8.000 orang, yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah itu belum termasuk Brother Scooter yang berada di Singapura, Malaysia, Thailand, dan lainnya.

Di hadapan Kapolwiltabes dan instansi pemerintah terkait pada 18 Maret 1995, di Mapolwilatabes Bandung, Scooter Owners Group (SOG) diresmikan dan berdiri sebagai klub skuter di Bandung. "Dan hingga kini tanggal tersebut ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Scooter Owners Group (SOG) Bandung, yang ditetapkan dalam munas pertama SOG di Hotel Provence Bandung tiga tahun kemudian (1998) ," ujar Boy.

"Selain mengukuhkan hari jadi, juga dilakukan penyempurnaan AD/ART, logo Kalong SOG Indonesia, Keputusan Wilayah Bandung Raya menjadi Cabang dan wilayah lainnya menjadi cabang dari SOG Indonesia serta menjadikan SOG Indonesia sebagai induk organisasi," ujar Boy. Anggota SOG kini telah menyebar ke seluruh Nusantara, bahkan sudah go internasional. Setahun sejak kelahirannya (1996) majalah otomotif keluaran Inggris "Scootering Magazine" menuliskan kiprah SOG . Kebesaran SOG Indonesia juga dibuktikan dengan bergabungnya SOG Singapore dan SOG Malaysia sebagai Brothers SOG Indonesia.

Di tanah air, khususnya di Kota Bandung dan sekitarnya komunitas skuter tidak hanya diwadahi Scooter Owners Group, tetapi banyak komunitas-komunitas serupa bermunculan. Semakin tingginya nilai jual skuter di pasaran menambah jumlah komunitas skuter. Dalam lima tahun terakhir, populasi komunitas skuter di kota Bandung terus bertambah. Selain SOG Bandung, juga ada Vespa Antique Bandung (VAB), North Racing Scooter (NRS), Wariors Scooter Club (WSC), Vespa Club Bandung (VCB), Vespa Antique Club (VAC), Bandung Imortal Scooter (BIS), Scooter Army Bandung (SAB), Ikatan Scooter Pencinta Alam
(Ikaspala), Scooter Racer Club (SRC), Scooter Wings Adventure Team (SWAT), Parahyangan Independent Scooter Association (PISA), Zatinenzer Scooter Club (Z-SOC), Bhayangkara Vespa Club (BVC), dan banyak lagi.

Sementara berdasarkan data Vespa Indonesia Online, tercatat tidak kurang dari 650 komunitas skuter yang ada di tanah air ini. Untuk menaikkan pamor dan nilai jual koleksi skuter, juga digelar scooter contest, mulai dari classic atau retro, custom modify, air brush modify, extreme modify, dan lainnya. Akibatnya, booming skuter kini kembali terjadi, kehadirannya tidak hanya sebagai sarana transportasi bagi kaum urban masa kini, tetapi juga sebagai sarana having fun and pleasures yang dapat tampil penuh gaya.

3 komentar:

  1. Alhamdulillah dicatat jg sejarah SOG ini...
    Saya bergabung dengan SOG bln April 2005, ceritanya waktu kuliah di bandung saya bawa vespa super th. 1961 dan sama sekali tidak mengerti baik mesin maupun alat kontrol scooter ini. Pada suatu waktu di bulan Maret 1995 mogok di daerah sekitar nangkasuni Bandung dan akhirnya diarahkan seseorang untuk datang ke sekertariat SOG di depan Gang Nangkasuni, disitulah pertama kali saya berkenalan dengan Pak Radi, Pak Tono,Abah Iman, Peloy(Alm), dan Kang Mboy. Ternyata kabel Kopling saya putus dan di sekertariat kebetulan tidak ada spare akhirnya saya ikut Pak Ton ke bengkel di rumahnya di Jatayu, semenjak itu saya aktip di SOG Bandung dengan no berapa ya? 052 apa 152 gitu.
    Karena keingintahuan saya pada mesin dan vespa secara secara keseluruhan maka saya lebih sering nongkrong di bengkel Pak Ton dan ujungnya lebih sering membantu Pak Ton di bengkelnya.
    Di bengkel Pak Ton saya dapat banyak mengenal anggota dan sesepuh SOG seperti: kang Epul, kang Entu, Kang Dudeng, Kang Rudi BF, Kang Alay dan banyak lagi yang mohon maaf saya agaki lupa namanya satu persatu.
    Kemudian saya bergabung dengan Kang Alay di karapitan yang banyak membangun scooter milik dealer honda Karya mulya untuk dipamerkan dalam berbagai event, sampai turt dalam pembanguna VW Monster milik Karya mulya. Seperti Dulur2 ketahui Karya mulya cukup banyak memberikan sumbangsih untuk Group kita, selain scooter2nya selalu turut meramaikan event2 SOG Karya mulya lah yang pertama kali memberikan kendaraan sebagai Tim penyapu untuk event tooring SOG. Di Karapitan tentunya pergaulan saya semakin luas dengan lebih banyak mengenal anggota2 SOG yang relative masih muda atau ABG kata orang sekarang.
    Setelah sekian tahun saya mempelajari mesin dan Scooter secara keseluruhan, akhirnya saya mendapatkan kesempatan bergabung dengan Kang Epul, Rudi BF, Kang Dudeng dan Kang Entu membuat Bengkel Scooter Rider di jl. Abdurachman Saleh - Pajajaran Bandung. Pergaulan dan pengetahuan tentang scooter semakin luas terutama dengan kedekatan saya dengan Kang Dudeng Sang Raja Lambretta. Mungkin karena saya sudah mempunyai background mesin vespa maka untuk mempelajari Lambretta menjadi lebih mudah. Sempat dengan Kang Dudeng mendapatkan permintaan untuk memperbaiki Lambretta di Pangandaraan Ciamis, yaitu milik Kang Robert kalo tidak salah namanya! dari Bandung kita pakai Lambretta berdua sampai di Pangandaraan ternyata sudah kemalaman, kita tidak enak untuk menggangggu Kang Robert dan akhirnya tidur di pantai Pangandaraan ditemani angin pantai, debur ombak dan rintik gerimis hujan (tiris euy). Keesokan harinya kita bertemu Kang Robert dan memperbaiki Lambretta yag dibeli Kang Kang Robert hanya dengan harga 150 ribu apa 250 ribu gitu di daerah Pangandaran (sekarang harganya udah selangit cuy).
    Sampai disini dulu cerita perjalanan bersama SOG, dengan adanya media internet Saya sangat berharap kepada seluruh anggota SOG maupun simpatisannya dapat menjali tali silaturahmi yang lebih erat. walaupun sekarang sudah tidak aktif di SOG saya tetap mengikuti perkembangannya dari waktu ke waktu, dan saat saya bermain ke Bandung saya selalu berusaha menyempatkan bersilaturahmi ke saudara2 SOG minimal ke rumah Pak Ton, skrg saya berdomisli di Lippo Karawaci Tangeran banten.
    Menjadi kenangan indah tentunya dapat bergabung dengan SOG dan akhirnya Jaya selalu Scooter Owners Goup.

    BalasHapus
    Balasan
    1. waw super sekalih saur kang mario teguh mah hehe, sok sanaos abdi mah simpatisan tapi hormat ka SOG mah sebagai pupuhu dina club vespa, maju terus dunia vespa indonesia :)

      Hapus
  2. Salam SOG jayalah di negri ini, CADU MUNDUR

    BalasHapus